Petani di Borobudur Sempat Ragu Tanam Tembakau
MAGELANGEKSPRES.COM, BOROBUDUR – Meski masih dalam suasana pandemi corona, petani di Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah optimis hasil tanaman tembakaunya masih laku. Mengingat, pabrik tembakau masih membutuhkan dedaunan hijau tersebut. Salah satu petani dari Dusun Pete, Desa Majaksingi Kecamatan Borobudur, Paidi mengatakan, selama pabrik dan gudang tembakau tetap buka, membuat petani yakin hasil pertaniannya tetap laku. \"Awalnya memang ragu-ragu untuk menanam tembakau. Tetapi informasi pabrik tetap buka, maka petani optimis untuk tanam tembakau. Semoga tidak ada pengaruhnya dengan dampak covid-19. Terlebih menurut informasi tahun ini, ada musim kemarau yang bagus untuk tanaman tembakau,\" ucapnya, Rabu (5/8/2020). Paidi sudah mulai menanam tembakau lebih dari satu bulan lalu. Menurutnya di wilayah Kecamatan Borobudur mayoritas pertanian tembakau berada di Desa Tuksongo, namun saat ini banyak petani tembakau yang mengurangi luas lahan untuk bertanam bahan rokok tersebut. “Yang tadinya menanam di lahan pertanian 10 kesuk, dikurangi menjadi 8 kesuk. Yang 8 kesuk dikurangi 6 kesuk. 1 kesuk adalah 1000 meter persegi. Ini karena keterbatasan modal untuk menanam Tembakau, ditambah masih pandemi covid-19,\" ungkap Paidi. Paidi menambahkan, tahun kemarin dirinya memerlukan modal Rp 30 juta untuk mengolah lahan pertanian Tembakau seluas 16 kesuk. \"Total Rp 20 juta sama tenaga merajang daun tembakau, masih dapat keuntungan untuk petani,\" imbuh Paidi. Petani tembakau lainnya, Nipah menuturkan, untuk pengairan di wilayah Desa Majaksingi masih mudah mendapatkan air. Dari Kali Gayam yang dipompa dengan diesel dialirkan ke lahan pertanian. \"Sumber airnya dari Pegunungan Menoreh, saat ini air masih melimpah. Untuk masa awal tanam tanaman Tembakau masih butuh air. Namun menjelang panen harapannya jangan sampai turun hujan, karena kualitas tembakau jadi menurun,\" tutur Nipah.(cha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: